MODEL
ANTRIAN
DALAM
RISET OPERASI
BAB
I
PENDAHULUAN
Analisis antrian pertama kali diperkenalkan oleh A.K. Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan
fasilitas telepon dan keterlambatan pelayanannya. Saat ini analisis antrian
banyak diterapkan di bidnag bisnis (bank, supermarket), industri (palayanan
mesin otomatis), tansportasi (pelabuhan udara, pelabuhan laut, jasa-jasa pos)
dan lain-lain.
Analisis antrian memberikan informasi
probabilitas yang dinamakan operation characteristics, yang dapat membantu pengambil
keputusan dalam merancang fasilitas pelayanan antrian untuk mengatasi
permintaan pelayanan yang fluktuatif secara random dan menjaga keseimbangan
antara biaya pelayanan dan biaya menunggu.
Analisis antrian merupakan bentuk analisis probabilitas. Oleh karena itu,
hasil dari analisis antrian disebut sebagai karakteristik operasi. Karakteristik
operasional merupakan nilai rata-rata dari karakteristik yang menggambarkan
kinerja suatu sistem antrian. Karakteristik operasional ini menghasilkan
statistik operasi yang digunakan oleh manajer untuk mengambil putusan dalam
suatu operasi yang mengandung masalah antrian.
Antrian yang panjang sering kali kita lihat di
bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat
para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat para pembeli
antri untuk melakukan pembayaran, di tempat cuci mobil : mobil antri untuk
dicuci dan masih banyak contoh lainnya. Di sektor jasa, bagi sebagian orang
antri merupakan hal yang membosankan dan sebagai akibatnya terlalu lama antri,
akan menyebabkan pelanggan kabur. Hal ini merupakan kerugian bagi organisasi
tersebut.
Untuk mempertahankan pelanggan, sebuah organisasi selalu
berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang terbaik
tersebut diantaranya adalah memberikan pelayanan yang cepat sehingga pelanggan
tidak dibiarkan menunggu (mengantri) terlalu lama. Namun demikian, dampak
pemberian layanan yang cepat ini akan menimbulkan biaya bagi organisasi, karena
harus menambah fasilitas layanan. Oleh karena itu, layanan yang cepat akan
sangat membantu untuk mempertahankan pelanggan, yang dalam jangka panjang tentu
saja akan meningkatkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Berbagai bentuk sistem antrian dapat membuat antrian
secara potensial menjadi bidang analisis yang kompleks. Karena antrian sering
dialami dalam kehidupan sehari-hari, analisi atas hal ini menjadi penting dan
dapat digali secara luas dalam ilmu Manajemen.
Beberapa sistem antrian dapat menjadi sangat kompleks
sehingga tidak mungkin untuk dibuat model analitis. Ketika situasi ini terjadi,
bentuk analisis alternatifnya adalah simulasi, dimana sistem antrian yang nyata
dalam kehidupan sehari-hari disimulasikan melalui model matematika yang
terkomputerisasi. Karateristik operasi ini ditentukan melalui pengamatan sistem
antrian yang disimulasikan tersebut.
A.
CONTOH ANTRIAN
-
Pelanggan
menunggu pelayanan di kasir
-
Mahasiswa
menunggu konsultasi dengan pembimbing
-
Mahasiswa
menunggu registrasi dan pembayaran SPP
-
Penumpang
kereta api menunggu pelayanan loket penjualan karcis
-
Pengendara
kendaraan menunggu pengisian bahan bakar
-
Beberapa
produk atau komponen menunggu untuk di selesaikan
B.
STRUKTUR MODEL ANTRIAN
1. Garis tunggu atau sering
disebut antrian (queue)
2. Fasilitas pelayanan (service
facility)

C.
CONTOH SISTEM ANTRIAN
![]() |
D.
ELEMEN
DASAR MODEL ANTRIAN

Elemen dasar :
1.
Distribusi kedatangan customer.
2.
Distribusi waktu pelayanan.
3.
Disain fasilitas pelayanan (seri, paralel atau jaringan).
4.
Disiplin antrian (pertama datang pertama dilayani,
terakhir datang pertama dilayani, pelayanan secara acak) dan prioritas
pelayanan.
5.
Ukuran antrian (terbatas atau tidak terbatas).
6.
Sumber pemanggilan (terbatas atau tidak terbatas).
7.
Perilaku manusia.
E.
PROSEDUR
ANTRIAN
1.
Tentukan sistem antrian yang harus dipelajari
2.
Tentukan model antrian yang cocok
3.
Gunakan formula matematik atau metode simulasi untuk
menganalisa model antrian
F.
KOMPONEN SISTEM ANTRIAN
- Populasi masukan
Berapa
banyak pelanggan potensial yang masuk sistem antrian
- Distribusi kedatangan
Menggambarkan jumlah kedatangan
per unit waktu dan dalam periode waktu tertentu berturut-turut dalam waktu yang
berbeda
- Disiplin pelayanan
Pelanggan yang mana yang akan
dilayani lebih dulu : a. FCFS (first come, first served) b. LCFS (last come,
first served) c. Acak d. prioritas
- Fasilitas Pelayanan
mengelompokkan fasilitas
pelayanan menurut jumlah yang tersedia : a. Single-channel b. multiple-channel
- Distribusi Pelayanan
a. Berapa banyak pelanggan yang
dapat dilayani per satuan waktu
b. Berapa lama setiap pelanggan
dapat dilayani
- Kapasitas sistem pelayanan
memaksimumkan jumlah pelanggan
yang diperkenankan masuk dalam sistem
- Karakteristik sistem lainnya
pelanggan
akan meninggalkan sistem jika antrian penuh, dsb
G.
KARAKTERISTIK
SISTIM ANTRIAN
Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu :
1.
Kedatangan , populasi yang akan dilayani
(calling population)
2.
Antrian
3.
Fasilitas pelayanan
Masing-masing komponen dalam sistim antrian tersebut
mempunyai karakteristik sendiri-sendiri.
H.
NOTASI DALAM SISTEM ANTRIAN
- n = jumlah pelanggan dalam sistem
- Pn = probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem
- λ = jumlah rata-rata pelanggan yang datang persatuan waktu
- µ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu
- Po = probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem
- p = tingkat intensitas fasilitas pelayanan
- L = jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dlm sistem
- Lq = jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
- W = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem
- Wq = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu
dalam
antrian
- 1/µ = waktu rata-rata pelayanan
- 1/λ = waktu rata-rata antar kedatangan
- S = jumlah fasilitas pelayanan
I.
DESAIN SISTEM ANTRIAN
Ada empat struktur model pelayanan
pada sistem antrian, yaitu:
1.
Single
server, single phase
artinya dalam sistem antrian tersebut terdapat hanya satu server dan
pelanggan hanya dilayani satu kali.
![]() |



2.
Single
server, multi phase
artinya dalam sistem antrian tersebut hanya ada satu server dan setiap
pelanggan dilayani lebih dari satu kali proses pelayanan.

3.
Multi
server, single phase
artinya dalam sistem antrian tersebut ada lebih dari satu server dan
setiap pelanggan hanya dilayani satu kali
![]() |
|
|

![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
4.
Multi
server, multi phase
artinya dalam sistem antrian tersebut mempunyai lebih server dan setiap
pelanggan dilayani lebih dari satu kali proses pelayanan.
![]() |
J.
PENERAPAN
APLIKASI MODEL ANTRIAN SINGLE CHANNEL
Pada
sistem yang pertama, satu antrian tunggal yang akan dilayani n buah server.
Jumlah server merupakan masukan dari pemakai. Jika satu atau lebih server tidak
melayani pelanggan, maka pelanggan pertama yang datang akan memperoleh pelayanan.
Server mana yang akan dipilih dari beberapa server yang kosong akan dipilih
secara random dengan kemungkinan yang sama untuk setiap server untuk dipilih.
![]() |
|||
![]() |
|||
Jalur antrian
CONTOH SOAL:
PT CIARD
mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu operator. Rata-rata
tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi poisson yaitu 20 kendaraan
per jam. Operator dapat melayani rata-rata 25 mobil per jam, dengan waktu
pelayanan setiap mobil mengikuti distribusi probabilitas eksponensial. Jika
diasumsikan model sistem antrian yang digunakan operator tersebut (M/M/1),
hitunglah :
1.
Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p)
2.
Jumlah
rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem
3.
Jumlah
kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian
4.
Waktu
yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama menungggu dalam sistem (menunggu
pelayanan)
5.
Waktu
yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian

PENYELESAIAN
:
![]() |
![]() |
K.
PENERAPAN MULTIPLE-CHANNEL
MODEL (M/M/s)
Dalam
Multiple-Channel Model, fasilitas yang dimiliki lebih dari satu. Huruf (s)
menyatakan jumlah fasilitas pelayanan
CONTOH
SOAL:
Sebuah rumah sakit
memiliki ruang gawat darurat (RGD) yang berisikan tiga bagian ruangan yang
terpisah untuk setiap kedatangan pasien. Setiap ruangan memiliki satu orang
dokter dan satu orang jururawat. Secara rata-rata seorang dokter dan jururawat dapat
merawat 5 orang pasien per jam. Apabila pasien yang dihadapi hanya luka-luka
ringan, mereka dapat melayani 12 pasien per jam. Laporan pihak statistik pasien
pada rumah sakit tersebut menunjukkan bahwa kedatangan dan penyelesaian
pelayanan mengikuti distribusi Poisson.


PENYELESAIAN
:
![]() |
![]() |
||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
BAB
III
KESIMPULAN
Beberapa sistem antrian dapat menjadi sangat kompleks
sehingga tidak mungkin untuk
dibuat model analitis. Ketika situasi ini terjadi, bentuk analisis
alternatifnya adalah simulasi, dimana sistem antrian yang nyata dalam kehidupan
sehari-hari disimulasikan melalui model matematika yang terkomputerisasi. Karateristik
operasi ini ditentukan melalui pengamatan sistem antrian yang disimulasikan
tersebut.
Ada sejumlah model antrian yang berbeda yang dapat digunakan untuk
menganilis sistem antrian yang berbeda. Ada empat struktur model pelayanan pada
sistem antrian, yaitu:
1.
Single
server, single phase
artinya dalam sistem antrian tersebut terdapat hanya satu server dan
pelanggan hanya dilayani satu kali.
2.
Single
server, multi phase
artinya dalam sistem antrian tersebut hanya ada satu server dan setiap
pelanggan dilayani lebih dari satu kali proses pelayanan.
3.
Multi
server, single phase
artinya dalam sistem antrian tersebut ada lebih dari satu server dan
setiap pelanggan hanya dilayani satu kali
4. Multi server, multi phase artinya dalam sistem antrian
tersebut mempunyai lebih server dan setiap pelanggan dilayani lebih dari
satu kali proses pelayanan.
Namun dua jenis sistem yang paling umum
yaitu sistem pelayanan tunggal (single-server system) dan sistem pelayanan
multiple (multiple-server system)
Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu :
1.
Kedatangan , populasi yang akan dilayani
(calling population)
2.
Antrian
3.
Fasilitas pelayanan
materi teknik industri lengkap
BalasHapusmampir dulu ke http://indonugraha.blogspot.co.id/